JAYAPURA – Dinas Pertanian dan Peternakan di Provinsi Papua telah memulai proses pemeriksaan kesehatan untuk ternak kurban. Ini termasuk juga pada hewan kurban yang diserahkan oleh Presiden Prabowo sebagai bantuan ke Pemerintah Provinsi Papua serta sembilan daerah lainnya dalam provinsi tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua, MP Koibur menyebutkan bahwa pemantauan hewan qurban akan difokuskan pada hewan qurban yang diberikan oleh presiden melalui proses pengambilan sampel darah serta pengecekan kesehatan di Balai veteriner Koya.
“Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim adalah dinyatakan sehat,” ungkap Koibur saat berbicara dengan pers setelah menghadiri pertemuan di Kantor Gubernur Papua, pada hari Kamis (22/5).
Koibumu menjelaskan bahwa pengecekan dan pengawasan kesehatan hewan qurban masih menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian dan Peternakan. Pengawasan ini berlangsung mulai dari tahap pra-pemotongan sampai proses pemotongan itu sendiri. “Tujuan kita melakukan pengawasan adalah untuk memastikan daging hasil penyembelihan aman dimakan,” katanya.
Koibur menyatakan bahwa persediaan hewan qurban seperti sapi dan kambing cukup di wilayah Papua. Menurutnya, saat ini ada sekitar 2000 ekor sapi dan kambing yang disiapkan untuk tahun 2025. “Populasi sapi mencapai 59 ribu ekor. Ini berarti jumlah sapi dan kambing jantan yang layak disembelih sebagai hewan qurban sudah memadai,” katanya.
Ibu Kota menyatakan bahwa persediaan ternak untuk kurban juga terdapat di sembilan kabupaten/kota yang berada di Papua. “Persediaan hewan kami, baik itu sapi atau domba, sudah tersedia di sembilan daerah tersebut,” tandasnya. (fia/tri)