YOGYAKARTA, Warta Bandung Barat
– Komitmen Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam memperkuat sektor keuangan mikro dicerminkan melalui dukungannya pada transformasi digital untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Upaya ini diharapkan bisa membantu BPR/BPRS meningkatkan posisinya dan siap berkompetisi di tengah revolusi digital saat ini.
Demikian informasi yang diberikan oleh Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, pada pembukaan Munaslub Perbarindo ke-19 di Yogyakarta, Sabtu (24/5/2025).
“Kita akan mengimplementasikan sebuah sistem informasi yang ditujukan untuk meningkatkan manajemen, memperkokoh laporannya serta mendukung penuh dalam hal pengubahan menjadi serba digital pada semua prosedur operasional. Proyek uji coba ini bakal kita jalankan awal tahun ini di berbagai BPR/BPRS guna mengevaluasi dan merevisi sistem tersebut sebelum akhirnya tersebar luas ke seluruh BPR/BPRS,” ungkap Purbaya seperti dikutip dari rilis resminya, Jumat (23/5/2025).
Dia menyebutkan bahwa perubahan ini akan menguatkan kedudukan BPR/BPRS dalam mencapai kelompok yang kurang dilayani oleh bank-bank umum. Di samping itu, kesesuaian sektor dengan tanggung jawab-tanggung jawab kepada LPS juga berkontribusi signifikan pada peningkatan keyakinan masyarakat.
Sampai bulan Maret tahun 2025, LPS melaporkan bahwa terdapat 15,58 juta akun pemegang saham BPR/BPRS dilindungi sepenuhnya, ini setara dengan kira-kira 99,98 persen dari jumlah keseluruhan akun yang tersedia.
Munaslub tersebut juga disertai oleh para pemimpin terkemuka seperti anggota Komisi XI DPR RI Musthofa, kepala eksekutif pengawasan perbankan OJK Dian Ediana Rae, dan segenap pengurus pusat Perbarindo.