Hari Penyu 2025: Kampanye Jagat Satwa Nusantara untuk Melindungi Tempurung Penyu


Jakarta, IDN Times –

Pada tanggal 22 Mei kemarin, global merayakan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional. Berselang satu hari berikutnya, yakni pada Hari Penyu yang diperingati oleh semua pecinta serta pengamat binatang di seluruh penjuru dunia.

Berdasarkan alasan itu, organisasi Jagat Satwa Nusantara (JSN) mengadakan kegiatan
talkshow
Edukasi tentang pelestarian dengan tema “Jaga Cangkang Tanah Air” digelar pada hari Sabtu (24/5/2025) di Museum Komodo TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Seperti yang terdapat dalam judulnya, edukasi ini berfokus pada perlunya melindungi lingkungan kita.
talkshow
Yang dimaksud tersebut mengandalkan banyak informasi seputar kura-kura, entah itu sebagai binatang peliharaan atau hubungannya dengan pelestarian.

Peserta pembicaraan tersebut adalah drh. Yulyani Dewi. Dia merupakan seorang dokter hewan dengan keahlian khusus pada kelompok kura-kura serta reptil di klinik Pet Care Vet. Ini dia rangkumannya.

1. JSN bertekad untuk memperkuat pemahaman publik tentang pentingnya kura-kura

Warta Bandung Barat | Hari Penyu 2025: Kampanye Jagat Satwa Nusantara untuk Melindungi Tempurung Penyu

JSN adalah taman zoologi unik yang dibagi menjadi 3 unit berdasarkan tiga kelas besar pada kerajaan hewan. Unit tersebut adalah Dunia Air Tawar yang mewakili Kelas Pisces, Museum Komodo & Taman Reptil sebagai representatif Herpetofauna, hingga Taman Burung yang mewakili Kelas Avifauna.

Sebagai salah satu institusi konservasi paling senior di Indonesia, TMII melalui program JSN memiliki potensi untuk menjadikan dirinya sebagai lokasi pelindungan bagi hewan-hewannya yang unik dan jarang ditemukan. Ini termasuk juga penyu yang mewakili kelompok herpetofauna tersebut.

“Kita merayakan Hari Penyu dengan penuh antusiasme karena sepertinya mayoritas peserta merupakan generasi muda. Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama meningkatkan upaya pelestarian penyu,” ungkap Drh. M. Piter Kombo, Manajer Umum Jagat Satwa Nusantara saat membuka kegiatan tersebut.

Baca Juga  Kota Elektronik Berikan Kejutan Istimewa untuk Pelanggan dengan Penawaran Spektakular

JSN senantiasa bertekad untuk memperkuat pemahaman publik tentang betapa vitalnya proteksi bagi kura-kura tersebut. Apalagi, spesies mereka tengah menghadapi ancaman yang semakin besar di habitat aslinya. Oleh karena itu, orang bisa menyaksikan sendiri usaha JSN di dalam Museum Komodo yang ada di TMII.

“Peran kita tak terbatas pada konservasi, pembibitan, dan melepaskan hewan ke alam liar saja, namun kita juga bertindak sebagai sarana pendidikan,” jelas Drh Kumbo, panggilannya yang akrab.

Dia menambahkan, “Di Indonesia terdapat berbagai macam kura-kura, dengan lebih dari 45 spesies yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Mayoritas di antaranya dilindungi.”

2. Penyu serta kura-kura memiliki peranan penting setara dengan hewan lainnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Warta Bandung Barat | Hari Penyu 2025: Kampanye Jagat Satwa Nusantara untuk Melindungi Tempurung Penyu

Dalam habitatnya, penyu dan kura-kura berperan dalam memupuk pertumbuhan terumbu karang. Selain itu, spesies-spesies ini juga mampu menyeimbangkan jumlah ubur-ubur di laut.

Tidak hanya itu, penyu dan kura-kura berperan sebagai pencetus biji tanaman pada darat. Ketidakhadiran mereka setara dengan hilangnya keseimbangan lingkungan yang vital untuk kelangsungan hidup manusia.

Menurut Yulyani, pada masa kini kura-kura telah menjelma sebagai binatang kesayangan sebagaimana kucing. Lebih dari itu, kita dapat dengan mudah mendapatkannya di pameran atau bahkan melalui toko online. Walau demikian, perlu diingat untuk selalu waspada ketika merawatnya.

“Landak udang yang ditemukan di alam hanyalah untuk tujuan pelestarian. Karena populasi mereka di habitat aslinya sangat terbatas dan sulit untuk merawat spesies tersebut,” jelasnya.

3. Di saat bersamaan, dirilis buku bernama A-Z Tortoises & Turtles (Edisi Kedua) karya drh. Yulyana Dewi

Warta Bandung Barat | Hari Penyu 2025: Kampanye Jagat Satwa Nusantara untuk Melindungi Tempurung Penyu

Bukan hanya menguraikan dan merespons pertanyaan yang diajukan oleh para peserta
talkshow,
Dokter hewan yang ahli dalam bidang penyakit reptil serta bedah, drh. Yulyana Dewi baru saja mengeluarkan sebuah publikasi. Fokusnya tetap tertuju pada penyu dan kura-kura sebagaimana menjadi keahlian utamanya, judul bukunya adalah
Tortoise dan Kura-kura A-Z (Edisi Kedua)
.

Baca Juga  Datang ke Cirebon, Pemain Film Waktu Maghrib 2 Bertemu Langsung dengan Para Penggemar

Buku itu memberikan gambaran menyeluruh tentang kura-kura mencakup biologinya, variasi spesies yang umum dikenal, pembuatan tempat tinggal untuk mereka, pola makan ideal, serta berbagai penyakit yang bisa menyerang dan bagaimana penanganannya. Terdapat juga petunjuk dalam buku ini terkait budidaya kura-kura.

Segalanya dijelaskan menggunakan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh publik luas. Tidak hanya itu, ada juga gambar-gambar lengkap yang disertakan untuk memperjelas setiap isi materi tersebut.

“Sebetulnya ini adalah sebuah buku lanjutan dari edisinya yang pertama. Edisi awalnya telah
sold out
Saya memperluas konten dengan menggabungkan bahan yang berkualitas dari para pembicara. Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi panduan agar si kecil kami tidak terkena penyakit,’ katanya.

Bagi yang ingin memesan, silakan hubungi nomor 0813 1885 2023. Nikmati penawaran harganya.
pre order
pada nominal Rp285 ribu dari harga standarRp350 ribu.

Dengan menggelar kampanye “Jaga Cangkang Kita”, Organisasi Jagat Satwa Nusantara bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pendidikan tentang pelestarian agar bisa berlanjut, dengan harapan bahwa generasi di masa depan masih akan dapat menikmati kecantikan serta keunikannya. Mari kita termotivasi bersama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *