Ban sepeda motor merupakan elemen penting bagi keamanan saat mengendarainya, tetapi seringkali kondisinya tidak mendapat perhatian yang cukup dari para pemakainya. Salah satu hal yang kurang disadari adalah tanggal kadaluarsanya, meskipun ban yang sudah lewat umur dapat menyebabkan bahaya berat di jalan raya.
Ban memiliki masa kadaluarsa walaupun tampilan luarnya tampak halus atau jarang dipergunakan karena bahan karetnya tetap melewati proses degenerasi kimia seiring bertambahnya umur. Apabila Anda memutuskan untuk tetap menggunakan ban expired tersebut, akan ada risiko-risiko berbahaya bagi keselamatan pemilik kendaraan serta pejalan kaki di jalan raya seperti yang disebutkan di bawah ini:
1. Kemampuan pemegangannya berkurang secara signifikan
Ban yang telah melewati tanggal kadaluarsanya biasanya menjadi kurang lentur karena kerusakan pada bagian karetnya, akibatnya grip-nya terhadap aspal jalan menipis secara signifikan ketika digunakan. Pada situasi jalan licin ataupun melakukan manuver mendadak, ban semacam itu sangat rawan untuk slip dan mungkin hilangkan traksinya, menyebabkan gangguan stabilitas sepeda motor.
Keadaan tersebut pasti mengakibatkan risiko besar dan bisa memicu kecelakaan, khususnya saat melaju dengan cepat atau berhadapan dengan iklim buruk. Ban yang telah hilang elastisitasnya secara jelas tak mampu mendeteksi permukaan jalanan dengan tepat, oleh sebab itu kemungkinan tersungkur pun menjadi lebih besar.
2. Kerangka ban cenderung rapuh dan gampang retak atau patah.
Ban dengan karet yang sudah tua dapat mengeras seiring waktu karena proses oksidasi bertubi-tubuh, walaupun jarang dipergunakan. Hal ini menyebabkan strukturnya menjadi rapuh di dalam hingga pecah kecil-kecil, serta bisa meledak tiba-tiba saat menerima beban tekanan ekstra atau dampak kuat dari permukaan jalan.
Tentu saja risikonya akan berbahaya bagi keselamatan, apalagi ketika sepeda motor sedang melaju dengan cepat di jalan umum atau saat melewati aspal yang sudah rusak. Ketika bannya tiba-tiba pecah bisa menyebabkan hilangnya kontrol pada kendaraan itu sendiri sehingga memperbesar peluang untuk mengalami bentrokan atau tersandung di antara arus lalu lintas.
3. Rem tidak bekerja dengan efektif untuk mencegah pemberhentian kendaraan tersebut
Banan yang telah kadaluarsa mungkin kurang efektif menahan tekanan saat pengereman karena bahan-bahannya menjadi keras dan tidak lagi menyatu sempurna dengan permukaan jalanan. Ini bisa memperpanjang jarak hentian kendaraan di luar batas normal, terutama ketika ada situasi tak terduga atau keadaan genting.
Saat pengemudi perlu melakukan rem mendadak, ban mungkin tak dapat menyediakan daya cengkeram yang cukup, membuat risiko bentrokan dengan kendaraan lain menjadi lebih tinggi. Keterlambatan serta ketidaktepatan dalam proses pengereman adalah ancaman tersembunyi yang siap mengintai sewaktu-waktu.
4. Menurunkan tingkat kestabilan serta kenyamanan saat mengemudi
Ban yang telah lama digunakan cenderung lebih mudah hilangkan keseimbangan sebab bentuk serta beratnya sudah tak seragam lagi disebabkan oleh aus yang tidak rata. Keadaan tersebut dapat membuat ban kurang stabil saat dipakai, terlebih pada saat melalui tikungan atau jalan bergelombang.
Kenikmatan selama perjalanan akan berkurang seiring waktu karena ban menjadi lebih keras dan kurang dapat mengurangi getarannya dengan baik. Hal ini membuat perjalanannya tampak semakin melelahkan dan sulit untuk menjaga kendali, terutama ketika melakukan perjalanan jarak jauh atau melalui area lalu lintas ramai.
Menggunakan ban motor yang sudah kedaluwarsa ternyata merupakan keputusan yang sangat berisiko. Walau mungkin secara visual tampak baik-baik saja, namun usia komponen bahan tetap bisa menjadi faktor utama yang menentukan kelayakan pakainya. Investasi pada ban baru tentu jauh lebih penting daripada mengalami bahaya akibat penggunaan ban motor kedaluwarsa!