JAYAPURA
Rumah Sakit Vertikal atau Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Jayapura direncanakan akan dipersembahkan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada bulan Juni tahun 2025 yang akan datang.
Merasakan penerimaan resmi itu, Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) dari Pokja Perempuan, Febiola I. Ohei, mengungkapkan doanya supaya adanya rumah sakit ini sungguh-sungguu memperbaiki masalah kesehatan di Tanah Papua, terlebih untuk warga asli Papua (WAP).
Feboila menyampaikan tegas bahwa hingga saat ini, Pokja Perempuan telah mendapatkan berbagai macam masukan serta keluhannya warga tentang fasilitas kesehatan. Menurut dia, masih ada sejumlah rumah sakit di Papua yang belum bisa memberikan servis maksimal bagi publik, terlebih lagi untuk OAP.
“Kita mengidentifikasi sejumlah masalah di lapangan. Banyak warga kami mengalami kesulitan dalam memperoleh layanan kesehatan, mencakup perawatan medis, biaya penyembuhan, dan hambatan-hambatan Administrasi lain,” katanya ketika ditemui di gedung MRP, Rabu (21/5).
Dia menekankan bahwa Rumah Sakit Vertikal Jayapura bukan hanya terlihat megah secara fisik, tetapi juga perlu memberikan layanan yang manusiawi serta memenuhi kebutuhan dasar penduduk di Papua.
“Kami tidak ingin mengetahui adanya anggota masyarakat OAP yang meninggal karena kurangnya layanan kesehatan. Ini sama sekali tidak boleh terjadi. Layanan harus menjadi perhatian utama, apalagi telah ditetapkan dalam UU Otonomi Khusus (Otsus),” tegas Febiola.