Warta Bandung Barat
– Industri perfilman di Indonesia mendapat angin segar dengan kedatangan bintang muda bertalenta, Ghazi Alhabsy. Nama beliau semakin diperhitungkan sejak ia tampil dalam sekuel film horor terbarunya, Waktu Maghrib 2 (2025), memerankan tokoh utama bernama Dewo, yakni salah satu dari beberapa remaja yang menjadi pusat konflik seram dan tegang tersebut.
Walaupun berusia masih sangat muda, bakat akting serta aksinya di layar lebar oleh Ghazi berhasil menarik perhatian banyak penonton.
Ghazi tidak terdengar asing di industri hiburan remaja. Dia sudah mengawali kariernya dari usia muda dan populer karena kepiawaiannya yang double pada seni berakting serta atletik.
Pada episode kedua saat maghrib, dia diharuskan bukan saja memberikan penampilan yang meyakinkan, tapi juga harus memperlihatkan keahlian bertarungnya seperti silat dan taekwondo. Siapakah sesungguhnya Ghazi Alhabsy? Temukan biodata penuh serta rute karier-nya dalam artikel ini.
1. Perjalanan Profesionalnya di Dunia Akting Sejak Usia Dini
Ghazi Alhabsyi merintis karirnya di bidang acting sejak tahun 2015 saat dia masih berusia sekitar 4 tahun. Walaupun cukup dini, ia nampak memiliki minat serta talenta bawaan untuk berakting. Dari sinilah, Ghazi secara bertahap mengembangkan portfolio-nya melalui beberapa peran dalam industri entertainment anak-anak.
Peran Ghazi semakin meluas sejalan pertambahan umurnya. Dia diakui memiliki keahlian dalam menampilkan beragam jenis peran dengan sempurna, khususnya saat tokoh yang ia perankan memerlukan kekuatan fisik layaknya adegan olahraga atau gerakan bela diri.
Campuran ini memberikan keuntungan besar kepada Ghazi sehingga ia menjadi salah satu bintang muda yang perlu dipertimbangkan dalam dunia perfilman Indonesia.
2. Peran Dewo dalam Film Waktu Maghrib 2
Satu titik balik utama dalam kariernya bagi Ghazi terjadi saat dia dipilih untuk berperan sebagai tokoh Dewo dalam film “Waktu Maghrib 2”. Di sana, Dewo digambarkan sebagai seorang anak enerjik yang suka menghabiskan waktu di bidang olahraga seperti sepak bola serta seni bela diri. Peran tersebut sesuai sekali dengan kegemaran asli Ghazi akan gerakan fisik.
Pada plot film tersebut, Dewo beserta kawan-kawannya—Yogo (peran oleh Sulthan Hamonangan) serta Wulan (pemeranan Anantya Kirana)—secara tidak sengaja menghidupkan kekuatan supranatural Jin Ummu Sibyan setelah bermain sepak bola pada saat azan maghrib berkumandang.
Terror sekali lagi menyelimuti desa Giritirto, dua dekade sejak peristiwa pada film perdana. Peran Dewo sangat menentukan di tengah konflik cerita yang dipenuhi teka-teki dan ketakutan.
Menggambarkan kekagumannya, Ghazi dihadapkan pada tantangan untuk menggunakankan bahasa Jawa dalam film tersebut. Walaupun bukan seorang penutur aslinya, dia mampu menyampaikan dialog dengan efektif berkat serangkaian latihan serta adaptasinya terhadap bahasa itu. Hal ini mencerminkan dedikasinya yang tinggi dalam memeriahkan perannya.
Di samping bahasa, adegan pertarungan memberikan kesulitan tersendiri kepada Ghazi. Akan tetapi, pengalamannya di dunia seni bela diri memungkinkannya menghadapi situasi itu secara efektif. Gaya performanya yang dinamis serta penuh gairah menyuntikkan nuansa unik ke dalam karya layar lebar ini.
3. Minat Khusus, Capaian, serta Kegiatan di Jejaring Sosial
Di luar akting, Ghazi sangat tertarik pada bidang olahraga. Sejak masih muda, dia sudah terlibat dalam beberapa jenis seni bela diri seperti pencak silat, taekwondo, serta karate. Dia pun suka bermain sepak bola, aktivitas ini kerap kali menjadi bagian signifikan dari karakternya dalam film-film tersebut.
Capaian atletik Ghazi pun tidak boleh diremehkan. Di tahun 2024, dia sukses mengamankan posisi ketiga pada turnamen beladiri pencak silat. Prestasi tersebut bukan saja memberikan rasa bangga pribadi, tapi juga membantu kontribusinya di industri film, khususnya untuk scene aksi maupun pertarungan.
Ghazi menyatakan bahwa dia sungguh senang saat dapat mencampuradukkan hobinya di bidang olahraga dengan dunia peraktekannya. Ini menjadikan penampilannya menjadi lebih alami pada skenario-scena yang mensyaratkan kekuatan fisik serta respon tubuh yang pesat, sebagaimana terlihat dalam film Waktu Maghrib 2.
Di luar bioskop, Ghazi pun rajin berinteraksi di platform-media sosial, terutama Instagram. Lewat akun @ghazi_alhabsyi, dia sering mengunggah kejadian-hariannya dari tempat-syuting, sesi-latihan beladiri, sampai prestasi-prestasinya. Aktivitas di dunia maya tersebut turut mendekatkan dirinya kepada fans-fans setianya.
Melalui kombinasi talenta bermainnya, keahlian fisikal, serta ketekunan dalam menciptakan karya, Ghazi Alhabsyi membuktikan memiliki peluang luar biasa untuk maju lebih jauh lagi di bidang hiburan tanah air. Selain itu, dia turut menginspirasi generasi muda sebaya dengan usaha dan komitmennya yang tinggi.
Biodata Lengkap Ghazi Alhabsyi
- Nama Lengkap: Ghazi Alhabsyi
- Lokasi, Tgl Kelahiran: Jakarta, 25 April 2011
- Usia: 14 tahun (pada Mei 2025)
- Pekerjaan: Aktor
- Tahun Aktif: Sejak 2015
- Minat: Bola sepak, seni bela diri seperti silat, taekwondo, dan karate
- Prestasi: Meraih juara ketiga dalam tiga turnamen pencak silat pada tahun 2024
- Media Sosial: Instagram @ghazi_alhabsyi
- Karya Populer: Tampil dalam Film Waktu Maghrib 2 (2025) dengan peran Dewo
Ghazi Alhabsy merupakan bukti hidup dari seorang pemain muda yang tak sekadar menggantungkan diri pada wajah lucu atau daya tarik bocah, melainkan juga memiliki keterampilan dan komitmen kuat dalam bidang peranannya.
Perannya sebagai Dewo di Waktu Maghrib 2 merupakan titik penting dalam jalur karier miliknya. Menggabungkan dedikasi untuk belajar dengan kepiawaian dual pada seni dan atletisme, Ghazi diyakini memiliki potensi untuk tetap berpendar sebagai salah satu dari sekian banyak bintang muda yang menjanjikan di Indonesia mendatang. ***