Pernakah kau merasakan bahwa pengisap udara mobil menjadi lebih berat atau lesu ketika AC dinyalakan? Sepertinya mesin tiba-tiba kekurangan daya, terutama pada saat menanjak atau macet-berhenti dalam lalu lintas yang padat.
Keadaan ini cukup lazim dialami dan tak selalu mengindikasikan adanya masalah besar. Namun, alasan di balik hal tersebut berhubungan dekat dengan operasi mesin serta muatan ekstra yang ditanggung oleh sistem pendingin ruangan atau disebut juga sebagai AC.
Bagi banyak kendaraan, terlebih lagi yang menggunakan mesin berkapasitas kecil hingga sedang, penggunaan pendingin udara dapat memberikan dampak pada efisiensi mesin. Meski fungsi utamanya adalah untuk menyediakan udara segar dan sejuk di dalam kokpit, AC juga melibatkan prosesor seperti kompresor serta sabuk transmisi dan rangkaian mekanis lainnya, semua ini mendapatkan energinya langsung dari mesin kendaraan tersebut.
Berikut ini adalah alasan mengapa akselerasi mobil terasa lambat ketika AC dinyalakan sebagaimana yang diambil dari sumber Auto2000.
1. Mesin menarik tenaga dari kompresor AC
Ketika Anda menyalakan AC, kompresornya akan beroperasi dan secara instan menggunakan energi dari mesin. Gigi kompressor diputar melalui sabuk yang dikoneksikan dengan bagian intinya, sehingga aktivitasnya juga memberatkan putaran mesin. Dengan demikian, saat AC dihidupkan, beberapa daya mesin yang semestinya mendorong roda kendaraan justru dialihkan ke sistem pendinginan tersebut.
Di kendaraan yang memiliki kapasitas mesin kecil (seperti misalnya antara 1.200 sampai 1.500 sentimeter kubik), efek pengurangan daya ini bisa jadi lebih mencolok daripada pada mobil bertipe besar. Ketika Anda hendak melewati kendaraan lain atau memulai perjalanan dari titik diam, mungkin akan ada sensasi perlambatan respons throttle. Karena itu seringkali diperlukan tekanan tambahan pada pedal gas agar dapat menjaga performa maksimal saat pendingin ruangan dihidupkan.
2. Kecepatan putaran mesin menurun pada kondisi idling, menyebabkan respon throttle menjadi kurang cepat.
Di samping menghisap energi ketika sedang melaju, AC juga memiliki dampak pada kecepatan mesin saat kondisi idling (mesin menyala tetapi mobil tak bergerak). Saat sistem pendinginan dihidupkan, bebannya pun bertambah sehingga dapat membuat tingkat putar mesin menurun.
Di kendaraan bermotor dengan sistem pengabutan canggih, umumnya Kontrol Elektronik Unit akan mengatur putaran mesin idler agar tetap stabil. Namun apabila sensor kurang peka atau mengalami penundaan, dampaknya bisa berupa percepatan yang dirasakan lambat ketika Anda memacu gas.
Ini menjadi semakin jelas ketika mobil telah mencapai usia yang lumayan lama atau belum pernah menjalani servis pada throttle body, sensor MAF, atau idle air control valve. Oleh karena itu, apabila Anda mengamati bahwa laju kendaraan mulai melambat saat AC dinyalakan, sebaiknya periksa keadaan sistem idle serta jalur aliran udara di dalam mesin.
3. Performa mesin memang berbeda-beda, tetapi dapat ditingkatkan.
Meskipun menggunakan AC dapat memberi beban pada mesin, itu tidak selalu berarti Anda harus memilih diantara kenyamanan dingin atau performa tinggi. Mobil-mobil zaman now telah dirancang dengan sistem manajemen mesin canggih. Dengan demikian, Electronic Control Unit (ECU) akan menyesuaikan pasokan bahan bakar serta waktu pembakaran untuk menjaga kekuatan kendaraan saat AC digunakan. Namun jika mobilmu tampak melambat tiap kali AC hidup, mungkin saja ada masalah seperti kompresor AC yang terlalu berat atau kerusakan pada bagian belt dan bearing yang aus.
Caranya, lakukan perawatan teratur pada AC dan sistem penghisap udara kendaraan untuk memastikan kondisi optimalnya. Gantilah penyaring udara dengan frekuensi tertentu, bersihkan badan serpentin, serta pastikan putaran mesin saat idling berada dalam batas normal. Melalui langkah-langkah ini, Anda masih dapat merasakan interior yang dingin sambil menjaga efisiensinya ketika melaju di jalanan.