Warta Bandung Barat, BANDUNG
– Persib Bandung mengakhiri musim Liga 1 2024/2025 dengan sebuah kemenangan yang memukau 3-2 melawan Persis Solo.
Pertandingan menarik dalam pekan ke-34 akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada hari Sabtu (24/5/2025) sore waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Aksi atraktif tersebut akan menyuguhkan hiburan bagi sejuta pasang mata hadirin di lapangan.
Perlawanan antara dua regu dalam paruh awal sangat sengit. Hanya setelah satu menit tambahan dari waktu normal, para pendukung di Stadion GBLA mulai bergemurah saat Gustavo Franca menggolkan bola dengan heading tepat menerima assist crossing dari Edo Febriansyah. Gol tersebut mereda suasana tegang menjelang turun minum.
Mengawali periode kedua, Persib menjadi lebih agresif lagi. Dua gol tambahan muncul melalui sepakan Tyronne del Pino di menit ke-57 dan tendangan David da Silva di menit ke-79, sehingga tim Maung Bandung berhasil mengamankan keunggulan signifikan.
Akan tetapi, Persis Solo membuktikan mental para pemenangnya dengan mengurangi jarak tertinggal lewat tendangan penalti Lautaro Belleggia di menit ke-88 serta gol ekstra yang dicetak oleh Sho Yamamoto saat injury time menit ke-90+1. Sampai wasit memberhentikan pertandingan, hasil akhir masih berdiri sebagai kemenangan bagi Persib dengan skor 3-2.
Menariknya Keberhasilan Tim Persib Bandung
Raja di Markas Sendiri
Menurut situs resmi liga, Persib Bandung menunjukkan performa yang sangat kuat ketika bermain di depan pendukungnya sendiri sepanjang musim ini. Dalam 17 pertandingan kandang mereka, Maung Bandung cuma sekali tersentuh oleh kekalahan, sementara berhasil meraih 12 kali kemenangan serta empat seri. Berbekal 40 poin tersebut, Persib sukses menduduki posisi sebagai klub dengan catatan kandang terbaik di Liga 1 untuk musim ini.
Ketangguhan Lini Pertahanan
Sepanjang turnamen, Persib cuma kecolongan 33 kali gol. Angka tersebut setara dengan dua tim lain yaitu Dewa United FC serta Malut United FC. Ketahanan pertahanan di bagian belakang ini merupakan salah satu faktor utama kesuksesan Persib dalam meraih posisi juara, yang diperkuat lagi oleh permainan mematikan dari barisan penyerangan mereka.
Rekor Kunjungan Menyusul Tim Persis Solo Berakhir
Sebaliknya, Persis Solo harus mengakhirkan serangkaian empat kemenangan berturut-turut saat berkunjung. Tim Samber Nyawa menyelesaikan musim ini di urutan ke-14 tabel liga dengan total 36 angka, yang terdiri dari sembilan kali memenangkan pertandingan, tujuh seri, serta enam belas kegagalan.
Tertatih-tartik Menuju Kemenangan: Juara Pertama untuk Kota Bandung
Titik puncak kesuksesan Persib musim ini dicapai di Stadion GBLA. Ini merupakan kali pertama trofi Liga 1 dipertunjukkan di Kota Bandung. Sebelumnya, setiap prestasi yang diraih Maung Bandung selalu diejubelkan di tempat lain, mulai dari Surakarta tahun 1937 sampai Bangkalan pada 2024.
Musim ini, Persib memastikan posisinya di puncak dengan meraih total 69 angka dari 19 kali menang, 12 seri, serta cuma tiga kali kalah.
Klub asyik dari Bandung ini memimpin dengan 58 poin di depan Dewa United yang menduduki tempat Runner-Up. Prestasi tersebut juga mencatatkan catatan baru menjadi kemenangan berturut-turut untuk musim kedua kalinya semenjak tahun 2023/24.
Dua Penghargaan Individu
Setelah penyerahan trofi, Persib juga menerima penghargaan dalam kategori Pemain Terbaik BRI Liga 1 2024/25 yang diraih oleh gelandang dari Persib Bandung, Tyronne del Pino.
Di luar kontribusinya untuk membuat Persib juara, pemain tengah dari Spanyol tersebut juga menampilkan performa cemerlang dengan mencetak 18 gol serta menyumbangkan 6 assist di 31 pertandingannya.
Bagi penghargaan Pelatih Terbaik BRI Liga 1 musim 2024/25 diserahkan kepada Bojan Hodak. Sang pelatih dari Kroasia ini menunjukkan kemampuannya dengan mengantarkan Persib Bandung menjadi juara berturut-turut atau meraih gelar dua kali berdekatan.
Daftar 18 Tim Partisipan Liga 1 2025/2026, Persib Siap Menjadi Tuang Rumah untuk Piala Presiden
Ojan Hodak Berupaya Menyamai Rekor Legendaris Indra M. Tohir
Menurut situs resmi tim, dibalik keberhasilan tersebut, Bojan Hodak mencatatkan dirinya sebagai pelatih asing pertama yang berhasil mengantarkan Persib menjadi juara dua kali beruntun.
Capaian tersebut setaranya dengan prestasi dari sang pelatih legenda, Indra M. Tohir, yang berhasil mengantar Maung Bandung meraih gelaran juara di Perserikatan musim 1993/94 serta Liga Indonesia pada tahun 1994/95.
Pada masa kesuksesan Persib di bawah kendali Abah Tohir, ada berbagai momen ikonis yang tertinggal. Salah satu contohnya adalah saat mereka mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-0 dalam pertandingan final Liga Utama pada tahun 1993/94. Gol penentuan tersebut diciptakan oleh Yudi Guntara dan Sutiono Lamso.
Satu tahun setelah itu, Abah Tohir menciptakan sejarah lagi dengan memenangkan pertandingan final Liga Indonesia 1994/95 contre Petrokimia Putra dengan skor tipis 1-0 berkat satu-satunya gol yang dicetak oleh Sutiono Lamso.
Tim legendaris pada masa tersebut meliputi tokoh-tokoh ternama seperti Robby Darwis, Nandang Kurnaedi, serta Yusuf Bachtiir, yang memberikan kehormatan tidak hanya bagi tim namun juga untuk warga kota Bandung dan wilayah Jawa Barat secara keseluruhan.
Penegasan Sebagai Klub Dominan
Pencapaian ini mengukuhkan tempat Persib Bandung sebagai salah satu tim yang sangat berpengaruh di tanah air. Berbekal catatan historis yang gemilang serta sokongan total para Bobotoh, Maung Bandung saat ini memulai babak baru dalam kesuksesannya.
Kesuksesan ini juga merupakan kado istimewa untuk semua penggemar setia yang terus menyemangati tiap tahapan petualangan tim kesayangan mereka.