5 Film Klasik 60-an yang Tetap Hebat Hingga Kini, Sudah Menyaksikan?

Di era 1960-an, industri perfilman menghadapi percampuran nilai antara warisan lama dengan gagasan baru. Sebagian besar sineas memutuskan untuk menantang batasan-batasan dalam topik-topik sosial yang dulu dipandang sebagai hal yang suci. Pada saat itu, ketika kemajuan budaya serta teknologi masih pada tahap awal dibanding hari ini, beberapa judul film berhasil menciptakan jejak tersendiri bagi zamannya, bahkan tampaknya berasal dari waktu yang akan dating nanti.

Beberapa di antaranya sukses menggambarkan ketakutan kontemporer, mendukung pandangan yang telah ditinggalkan, atau menantang standar industri yang sudah mapan. Karyaan tersebut memberi inspirasi kepada para sineas berikutnya. Film-film klasik apa dari tahun 1960-an yang tampak sangat maju untuk masanya?

1. 2001: A Space Odyssey (1968)

Warta Bandung Barat | 5 Film Klasik 60-an yang Tetap Hebat Hingga Kini, Sudah Menyaksikan?

Stanley Kubrick terkenal sebagai seorang sutradara yang penuh visi, tetapi
2001: A Space Odyssey
Merupakan sebuah karya yang sungguh-sungguh melebihi zaman ketika ia dibuat. Desainnya yang futuristik serta depiksi ruang angkasa yang sangat nyata membuat banyak orang dahulu bahkan menyangka bahwa Kubrick turut berpartisipasi dalam “pengaturan” pendaratan di bulan.

Rilis tahun 1968, film tersebut terlihat sangat kontemporer dan menjadi dasar untuk produksi film fiksi ilmiah di masa mendatang semacamnya.
Star Wars
dan
Close Encounters of the Third Kind
Tidak hanya tampilannya yang mengagumkan, narasinya seputar teknologi yang kehilangan kontrol juga sangat sesuai dengan kondisi terkini.

Komputer canggih bernama HAL 9000 di film tersebut perlahan memperoleh kesadarannya sendiri, mencerminkan ketakutan umat manusia terhadap kecerdasan buatan.

.

HAL dibuat oleh manusia, tetapi malah menjadi ancaman bagi keberadaan penciptanya.

2. Psycho (1960)

Warta Bandung Barat | 5 Film Klasik 60-an yang Tetap Hebat Hingga Kini, Sudah Menyaksikan?

Sebelum
Psycho
, film horror biasanya mengambil inspirasi dari cerita-cerita klasik seperti
Dracula
atau
Frankenstein
Namun, Hitchcock merombak semuanya dengan menyajikan horor psikologis yang lebih mendalam dan memukau. Adegan terkenal pembunuhan dalam kamar mandi berperan sebagai titik penting bagi genre horor dan melahirkan subgenre baru tersebut.
slasher
yang nantinya akan menduduki posisi teratas di bioskop.

Baca Juga  Viral: Makna dan Daya Tarik Film "Sewu Dino" - Sinopsis Lengkap dan Arti Judulnya

Hitchcock pun mengagetkan para penonton dengan pembunuhan karakter utamanya, Marion Crane, di bagian awal cerita; suatu hal yang tidak lazim pada masa itu. Walaupun tampak umum ketimbang film horor zaman kini, pengaruhnya amat signifikan dan membangun jalannya untuk film-film berikutnya semacam ini.
Halloween
dan
The Silence of the Lambs.
Psycho
merupakan bukti bahwa tekanan dapat diciptakan melalui kekuatan mental, tidak hanya lewat karakter monsternya.

3. Cléo dari 5 hingga 7 (1962)

Warta Bandung Barat | 5 Film Klasik 60-an yang Tetap Hebat Hingga Kini, Sudah Menyaksikan?

Pada zaman di mana sang penyutradarah wanita masih langka, Agnès Varda muncul sebagai suara yang istimewa dan pemberani dalam perfilman Prancis.
Film
Cléo dari Jam 5 sampai Jam 7
Terlihat sangat mengungguli zamannya karena menyinggung masalah feminis jauh hari sebelum kampanye tersebut benar-benar mencapai puncak popularitas. Alih-alih hanya menceritakan kehidupan wanita, Varda mempersembahkan pengalaman emosional wanita dengan perspektif yang asli dan nyata.

Film ini menceritakan tentang Cléo, seorang artis pop yang khawatir akan hasil pemeriksaaan kesehatannya, serta bagaimana dia mulai meragukan jati dirinya sebagai wanita dan tokoh di mata publik. Varda menyuarakan tantangan terhadap norma keindahan dan harapan sosial kepada wanita secara lembut namun tegas.
Cleo dari Jam 5 hingga Jam 7
Bukan sekadar pencerminan tentang kematiannya, tetapi juga tentang kebebasan dirinya.

4. Blow-Up (1966)

Warta Bandung Barat | 5 Film Klasik 60-an yang Tetap Hebat Hingga Kini, Sudah Menyaksikan?

Blow-Up
Menceritakan aspek suram dari budaya popular Britania Raya pada dekade 1960 dengan gaya yang halus. Film garapan Michelangelo Antonioni ini membahas topik-topik seperti ilusi, persepsi, serta kenyataan. Sang tokoh utama, yaitu seorang fotografer, menyadari ada hal mencurigakan di salah satu gambarnya lalu menjadi obsesif untuk mengetahui apakah dirinya secara tidak disengaja telah merekam sebuah pembunuhan melalui foto tersebut.

Gaya visual
Blow-Up
Terlihat sangat moderen, ditambah dengan keberanian mempersembahkan adegan yang melawan norma-norma sensoris pada masa tersebut. Film ini berkontribusi dalam mendobrak jatohnya sistem sensori.
Hays Code
Di Amerika dan membuka pintu untuk ekspresi bebas di film-film berikutnya. Hal ini tidak sekadar kisah misteri, tapi juga pemikiran mengenai bagaimana kita memandang dunia serta hal-hal mana yang dapat dipercayai.

Baca Juga  Mengapa Pendakian Menghilangkan Stres? Temukan Jawabannya di Sini!

5. Black Girl (1966)

Warta Bandung Barat | 5 Film Klasik 60-an yang Tetap Hebat Hingga Kini, Sudah Menyaksikan?

Black Girl
Karya Ousmane Sembène merupakan sebuah film pendek selama satu jam yang mengeksplorasi tema-tema pascakolonialisme dari perspektif wanita Afrika. Karakter utamanya bernama Diouana, seorang pembantu rumah tangga bagi sepasang suami istri asal Perancis yang melihat kebudayaan Afrika hanyalah semacam pajangan belaka. Film tersebut mengkritik bagaimana Barat kerap kali memperlakukan benua Afrika dengan sikap rendahan dan inferior.

Sembène mengkomunikasikan pesananya melalui gaya dokumenter yang mendalam dan bermakna. Lewat kisah personal Diouana, penonton diminta untuk memahami dampak dari kolonialisme dalam kehidupan nyata, tidak hanya sebagai teori historis saja. Dalam periode di mana topik tersebut hampir jarang diperbincangkan di bioskop,
Black Girl
membentuk sebuah karya petuah berani yang mengungkapkan fakta pedas yang sebelumnya ditutupi.

Kelima
film klasik
Ini bukan sekadar menceritakan kisah, namun juga memprediksi masa depan dengan ketajaman luar biasa. Jika film-film dari beberapa dasawarsa silam masih segar dan aktual sampai sekarang, bagaimana menurut Anda tampilan film saat ini nantinya di mata orang-orang 50 tahun kemudian?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *