Metode operasional dari sistem hybrid, yang merupakan bagian dari implementasi transformasi digital, bisa membuka peluang bagi ancaman cyber, sebagaimana diingatkan oleh PT Multipolar Technology dengan mendukung pendekatan Zero Trust.
Saat perusahaan berpindah ke sistem kerja hybrid, gabungan antara pekerjaan di kantor dengan fleksibelnya bekerja dari mana saja menciptakan masalah baru dalam hal keamanan. Dengan banyaknya pengguna, perangkat, serta jaringan yang terlibat, ini menambah potensi serangan oleh para penyerang cyber.
Davit Wijaya Kosim, kepala bagian Cloud dari PT Multipolar Technology Tbk, mengatakan saat memberi kuliah umum di kantor Microsoft Indonesia bahwa konsep Zero Trust adalah landasan utama untuk meningkatkan perlindungan perusahaan. Dia menambahkan, “Model ini berfokus pada pendekatan keamanan ‘Never Trust, Always Verify’.”
Yang dimaksud adalah, jangan sekali-kalipercayakan informasi atau data Anda pada siapun, peralatan apapun, ataupun jaringan manapun, walaupun semuanya ada di dalam lingkungan korporat,” terangkan Davit kepada para hadirin dalam acara seminar bertajuk “Membentuk Dasar Kepercayaan Nihil: Mengejawantahkan Landasan Aman bagi Organisasi Anda.
Pada konsep Zero Trust, tiap permohonan akses wajib menjalani tahapan verifikasi dan otorisasi yang sangat ketat. Proses ini mencakup pemeriksaan identitas pemakai, kondisi peranti, posisi geografis, jadwal masuk, kepentingan informasi yang akan dijangkau, juga pola interaksi sebelumnya. Target utamanya yaitu mencegah penetrasi tanpa izin, menyekalaikan gerakan serangan dalam sistem, serta meredusir akibat bila suatu saat ada keluhan privasi data.
Davit menjelaskan bahwa perusahaan harus merancang suatu sistem dengan menyertakan tiga konsep inti dari pendekatan Zero Trust, yakni melakukan verifikasi langsung, memberikan hak akses sekecil mungkin, serta berasumsi terjadinya penyelewengan. “Ide utama di balik Zero Trust adalah kami tak akan percaya pada siapa pun; segala sesuatu dicek untuk melindungi diri dari ancaman eksternal,” ungkapnya.
Dalam rangka pelaksanaannya, PT Multipolar Technology mengatakan bahwa ada beberapa solusi keamanan terintegrasi yang bisa membantu dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu contohnya ialah Microsoft Defender XDR. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi, mengeksplorasi, serta memberikan respon pada ancaman cyber melalui analisis data seperti aktifitas jaringan, catatan autentikasi, dan pola tingkah laku pengguna. Sehingga, hal itu diharapkan akan membuat perusahaan dapat memperkuat posisi keamanannya sekaligus mengurangi potensi serangan.
“Sebagai Microsoft Solutions Partner, Multipolar Technology siap mewujudkannya. Kami mempunyai tim profesional yang dapat menangani hal tersebut,” tegas Davit.