PR BEKASI
– Xiaomi sedang mempersiapkan peluncuran model teranyar serta versi final dari seri Redmi K80, yakni Redmi K80 Ultra, sebelum berpindah ke barisan Redmi K90 pada paruh kedua tahun ini. Menurut informasi terakhir, perangkat tersebut akan menghadirkan peningkatan dalam hal performa, selain itu juga menyuguhkan spesifikasi baterai dan teknologi charging yang sangat mumpuni untuk segmen smartphone high-end.
Redmi K80 Ultra, yang sepertinya juga akan dirilis sebagai Redmi K80 Extreme Edition, baru-baru ini terdaftar dalam basis data MIIT (Kementerian Industri dan Teknologi Informasi) Cina dengan kode model 25060RK16C, mengindikasikan bahwa ponsel tersebut pertama kali akan diperkenalkan ke pasaran China.
Menariknya lagi, perangkat ini diperkirakan bakal dilengkapi dengan baterai kapasitasi sekitar 7.500 mAh. Jika kita bandingkan dengan versi terdahulu yaitu Redmi K70 Pro, maka ada penambahan energi hingga 36%. Untuk diketahui, Redmi K70 Pro hadir ke pasaran dunia sebagai model Xiaomi 14T Pro dan memiliki harga kurang lebih mencapai Rp10 juta di luar negeri.
Bukan cuma tentang ketahanan baterainya saja, Redmi K80 Ultra juga bakal dijejali fitur charging super cepat yang bisa mencapai 120 watt menggunakan tekonologi adaptor teranyar Xiaomi yakni MDY-14-ED atau MDY-17-EW. Adaptor beroutput 6A/20V tersebut sudah lulus uji sertifikasi 3C (China Compulsory Certification), dan besar kemungkinannya akan dirilis secara serentak dengan perangkatnya.
Dalam hal performanya, ponsel pintar ini dikabarkan bakal dipersenjatai oleh chipset Dimensity 9400+ buatan MediaTek, sama seperti yang ada di perangkat premium lainnya seperti Oppo Find X8s serta Vivo X200s. Chipset tersebut ternama karena keefisienan energinya dan kemampuan kerja superior, sehingga menjadi opsi menggoda untuk aktivitas gaming dan memproses tugas kompleks secara bersamaan.
Dengan perpaduan antara baterai berkapasitas besar, teknologi pengisian cepat yang unggul, dan spesifikasi tinggi, Redmi K80 Ultra ditempatkan sebagai salah satu smartphone terkuat dalam segmen menengah atas mendekati akhir tahun 2025. ***