Mengenal Kolonel Masturi, Sosok di Balik Nama Jalan Utama Bandung Barat

Mengenal Kolonel Masturi, Sosok di Balik Nama Jalan Utama Bandung Barat

Cisarua-wartabandungbarat.com – Jumat, 12 September 2025, nama Kolonel Masturi tidak asing bagi warga Kabupaten Bandung Barat. Ia adalah seorang tokoh militer sekaligus birokrat. Sosoknya sangat penting dalam sejarah lokal Bandung dan Cimahi. Namanya kini terukir abadi. Ia menjadi nama salah satu ruas jalan utama yang vital. Jalan ini membentang strategis. Ia menghubungkan Kota Cimahi hingga wilayah Lembang. Banyak pengendara dan penduduk setempat juga akrab memanggilnya “Kolmas”. Namun, di balik nama jalan yang terkenal ini, siapa sebenarnya Kolonel R. Masturi Purwaganda? Mari kita selami lebih dalam profil dan berbagai jasa besar yang ia torehkan bagi daerah ini.

 

Warta Bandung Barat | Mengenal Kolonel Masturi, Sosok di Balik Nama Jalan Utama Bandung Barat
Foto Asli Kolonel Masturi yang telah di Gambar Ulang

Kolonel Masturi: Dari Militer Hingga Bupati Pembangun Daerah

Kolonel R. Masturi Purwaganda, juga dikenal sebagai Kolonel Anumerta R. Masturi Purwasuganda, lahir di Kota Bandung. Tanggal kelahirannya adalah 14 Maret 1925. Ia wafat pada 4 Juli 1969. Sosoknya merupakan perwira militer berdedikasi. Ia mengawali kariernya dengan pangkat Mayor. Pangkat ini ia sandang saat menjabat posisi penting. Kemudian, setelah meninggal dunia, ia menerima penghargaan. Pangkat Kolonel Anumerta ia dapatkan. Ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdiannya.

Masturi mencapai puncak karier administratif sebagai Bupati Bandung ke-18. Ia mengemban jabatan ini pada periode 1967-1969. Sebelumnya, R. Memed Ardiwilaga menjabat posisi tersebut. Masturi menjadi bupati kedua dari latar belakang militer. Masa jabatannya memang relatif singkat. Ia memimpin daerah selama kurang lebih 2 tahun 4 bulan. Meskipun demikian, dampaknya sangat signifikan bagi wilayah.

Peran Krusial dalam Stabilitas dan Pembangunan Wilayah

Kolonel Masturi memainkan peran krusial. Ia menjaga stabilitas keamanan. Ia terkenal sebagai figur penting. Ia menumpas sisa-sisa gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa G30S/PKI meninggalkan jejak. Ini terjadi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Cimahi termasuk di dalamnya. Dengan kepemimpinannya, ia berhasil menumpas gerombolan sisa-sisa PKI. Gerombolan ini menamakan diri Tentara Pembebas Republik Indonesia (TPRI). Operasi penumpasan ini berlangsung sukses. Ia terjadi di daerah Pangalengan pada akhir tahun 1967. Hal ini menunjukkan ketegasan dan keahlian militernya.

Baca Juga  Polemik Tunjangan DPRD KBB: Antara Aturan dan Sorotan Publik

Selain itu, ia juga sangat fokus pada pembangunan daerah. Kolonel Masturi merancang sebuah program pembangunan. Program ini ia beri nama “Repeh Rapih Kertaraharja”. Slogan ini bahkan menjadi semboyan resmi Kabupaten Bandung hingga kini. Program tersebut bertujuan utama memenuhi hajat hidup rakyat. Secara khusus, ia berupaya keras mengatasi krisis beras yang melanda. Ia juga bertekad mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat. Kondisi sosial ini memang sempat terganggu pasca-G30S. Lebih lanjut, ia turut serta membuka wilayah Cipageran di Cimahi. Kawasan tersebut kini berkembang menjadi permukiman padat. Ia aktif menyebarkan nilai-nilai keagamaan. Ini mencerminkan visi kepemimpinannya yang komprehensif.

Penghargaan dan Warisan Abadi Sang Kolonel

Atas seluruh jasa-jasanya, Kolonel Masturi menerima pengakuan tinggi. DPRDGR Kabupaten Bandung menganugerahinya gelar prestisius. Gelar itu adalah “Pahlawan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung”. Penghargaan ini diberikan atas beberapa kontribusi utamanya. Ia berperan besar dalam pembinaan Orde Baru. Ia juga berhasil mencegah kemunculan kembali sisa-sisa G30S. Lebih dari itu, ia mewujudkan pembangunan nyata di berbagai sektor. Ia juga menyusun Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) Kabupaten Bandung yang visioner. Karakteristiknya sebagai pemimpin juga patut dicontoh. Ia dikenal sebagai sosok yang berwibawa. Disiplin tinggi melekat pada dirinya. Selain itu, ia bijak dalam mengambil keputusan. Ketegasan dan pandangan visioner melengkapi profil kepemimpinannya. Semua ini menjadikannya figur yang dihormati.

Jalan Kolonel Masturi: Urat Nadi Penghubung dan Alternatif Vital

Nama Kolonel Masturi kini terus hidup. Namanya diabadikan sebagai nama jalan. Ini adalah bentuk penghormatan. Ia diberikan atas jasa-jasanya besarnya. Jasa-jasa itu ia curahkan kepada daerah Bandung dan Cimahi. Jalan Kolonel Masturi merupakan salah satu ruas jalan utama. Jalan ini sangat strategis. Lokasinya berada di Provinsi Jawa Barat. Jalan ini membentang luas. Ia dimulai dari wilayah Kota Cimahi. Kemudian, ia terus menyusuri Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga mencapai Lembang. Jalur ini memiliki peran penting.
Secara spesifik, jalan ini membentang di sebelah utara Masjid Agung Cimahi. Ia kemudian menyusuri daerah Santiong Cimahi. Selanjutnya, ia melewati Cisarua dan Parongpong. Perjalanan jalur ini berakhir di Simpang Beatrix Lembang. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan singkatan populer “Kolmas”. Singkatan ini menunjukkan betapa akrabnya jalan tersebut dengan kehidupan sehari-hari warga.

Baca Juga  Menjelajahi Jejak Kepemimpinan: Daftar Lengkap Bupati Bandung Barat dari Masa ke Masa

Fungsi Strategis dan Keindahan Alam “Kolmas”

Fungsi dan peran Jalan Kolonel Masturi sangat vital. Pertama, ia berfungsi sebagai jalur penghubung utama. Ia mengkoneksikan Kecamatan Ngamprah dengan Kecamatan Lembang. Keduanya berada di Kabupaten Bandung Barat. Konektivitas ini sangat mendukung mobilitas warga dan perekonomian lokal. Kedua, jalan ini menjadi jalur alternatif strategis. Ia sangat membantu mengurai kemacetan parah di Kota Bandung. Pengendara dari arah Jabodetabek dapat langsung menuju Lembang. Mereka tidak perlu lagi melewati pusat Kota Bandung yang padat. Ini tentu menghemat waktu dan bahan bakar.

Selain itu, Jalan Kolonel Masturi juga menjadi jalur alternatif penting. Ia menghubungkan ke Kota Subang. Ini membuka akses lebih luas bagi distribusi barang dan jasa. Keindahan alam juga menjadi daya tarik tersendiri. Jalan ini melewati kawasan perbukitan yang asri. Udaranya pun sejuk sepanjang hari. Banyak tempat wisata menarik berdiri di sepanjang jalurnya. Berbagai restoran dengan pemandangan indah juga tersedia. Kondisi ini menjadikan “Kolmas” bukan hanya jalur transportasi. Ia juga menjadi destinasi wisata favorit bagi banyak orang.

Sumber

Informasi dalam artikel ini disarikan dari berbagai sumber kredibel, antara lain: kumparan.com, detik.com,  wikipedia.org, sindonews.com, inews.id, ayobandung.com, koran-gala.id, upi.edu, quora.com, dan youtube.com.

(Reporter: Bimo Saputra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *