Perombakan Kabinet Prabowo: Warga Bandung Barat Simak Daftar Menteri Baru

Perombakan Kabinet Prabowo: Warga Bandung Barat Simak Daftar Menteri Baru

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan perombakan kabinet kedua sejak pelantikannya pada Oktober 2024. Peristiwa penting ini terjadi pada Senin, 8 September 2025. Reshuffle kabinet ini membawa perubahan signifikan. Presiden Prabowo mengganti lima menteri. Selain itu, beliau juga membentuk satu kementerian baru. Pelantikan menteri dan wakil menteri baru turut mewarnai momen ini. Informasi ini penting bagi warga Bandung Barat untuk memahami dinamika pemerintahan pusat.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan penjelasan resmi. Beliau mengatakan Presiden Prabowo telah melakukan evaluasi. Berbagai pertimbangan mendasari keputusan perombakan ini. Evaluasi tersebut berlangsung secara terus-menerus. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kinerja kabinet.

Secara total, lima menteri mengalami penggantian. Selain itu, pemerintah resmi membentuk satu kementerian baru. Kementerian baru tersebut adalah Kementerian Haji dan Umrah. Pembentukan kementerian ini merupakan pengembangan dari Badan Penyelenggara (BP) Haji. Kini status BP Haji naik setingkat kementerian. DPR mengesahkan RUU Perubahan ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 pada 26 Agustus 2025. RUU ini mengatur Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Dengan demikian, kementerian baru ini akan fokus pada pelayanan haji dan umrah bagi masyarakat, termasuk warga Bandung Barat.

Perubahan Nomenklatur dan Pemecahan Kementerian

Pemerintah juga melakukan perpecahan dan perubahan nomenklatur beberapa kementerian. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kini terbagi. Kementerian Koperasi menjadi entitas sendiri. Demikian pula Kementerian UMKM. Langkah ini bertujuan meningkatkan fokus. Pemerintah berharap dapat mengoptimalkan pengembangan sektor koperasi dan UMKM secara terpisah.

Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mengalami pemisahan. Kini ada Kementerian Pariwisata. Selanjutnya, ada pula Kementerian Ekonomi Kreatif. Pemisahan ini memungkinkan penanganan yang lebih spesifik. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan berkembang lebih pesat.

Baca Juga  Cipatat: Dinamika Kecamatan Strategis di Jantung Kabupaten Bandung Barat

Pemerintah memecah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kini ada tiga kementerian baru. Pertama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Ketiga, Kementerian Kebudayaan. Pemecahan ini menunjukkan komitmen. Pemerintah ingin fokus pada setiap jenjang pendidikan dan aspek kebudayaan secara lebih mendalam. Hal ini juga mencerminkan upaya peningkatan kualitas pendidikan dan riset nasional.

Terakhir, pemerintah mengganti nama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian ini kini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital. Perubahan nama ini mengikuti perkembangan zaman. Pemerintah ingin lebih menekankan aspek digitalisasi. Transformasi digital menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, nama baru ini lebih relevan dengan tantangan dan peluang era digital.

Daftar Menteri yang Diganti dalam Reshuffle Kedua

Presiden Prabowo mengganti lima menteri dalam perombakan ini. Mereka adalah figur-figur penting. Pertama, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan. Kedua, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Ketiga, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding. Keempat, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi. Kelima, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.

Menariknya, empat dari lima menteri yang diganti ini sebelumnya menjabat di era Presiden Joko Widodo. Mereka adalah Budi Gunawan, Sri Mulyani, Budi Arie, dan Dito Ariotedjo. Pergantian ini menandai pergeseran signifikan dalam komposisi kabinet. Presiden Prabowo membawa wajah-wajah baru. Beliau ingin memperkuat timnya. Hal ini juga menunjukkan upaya penyegaran dalam pemerintahan.

Menteri dan Wakil Menteri Baru Resmi Dilantik

Bersamaan dengan penggantian, Presiden Prabowo melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru. Purbaya Yudhi Sadewa kini menjabat Menteri Keuangan. Dia menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Kemudian, Mukhtarudin menjadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Dia menggantikan Abdul Kadir Karding. Selanjutnya, Ferry Juliantono mengisi posisi Menteri Koperasi. Dia menggantikan Budi Arie Setiadi.

Baca Juga  Sukses Digelar, Ratusan Anggota Lemac Rayakan Anniversary ke-9 di Pangandaran dengan Penuh Kebersamaan

Kementerian Haji dan Umrah yang baru terbentuk juga memiliki pemimpin. Mochamad Irfan Yusuf, atau Gus Irfan, kini menjabat sebagai Menteri Haji dan Umrah. Selain itu, Presiden melantik Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. Pembentukan dan pengisian posisi ini menunjukkan keseriusan pemerintah. Mereka ingin meningkatkan kualitas pelayanan haji dan umrah. Ini tentu menjadi kabar baik bagi calon jemaah dari Bandung Barat.

Namun, dua posisi penting masih belum terisi secara definitif. Pejabat ad interim mengisi posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam). Presiden Prabowo belum menunjuk pengganti definitif Budi Gunawan. Demikian pula, posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) masih kosong. Pejabat ad interim akan menjabat sementara. Pemerintah akan mengumumkan pengisi definitif dalam waktu dekat.

Dengan adanya perombakan ini, total anggota Kabinet Merah Putih kini berjumlah 54 orang. Jumlah ini lebih banyak. Kabinet Indonesia Maju sebelumnya memiliki 34 anggota. Peningkatan jumlah kementerian dan posisi menunjukkan perluasan lingkup kerja. Presiden Prabowo membentuk kabinet yang lebih besar. Beliau ingin menangani berbagai isu nasional secara lebih komprehensif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *