Cisarua KBB: Profil Lengkap, Potensi Unggulan, dan Kewaspadaan Bencana

Cisarua Kabupaten Bandung Barat: Profil Lengkap, Potensi Unggulan, dan Kewaspadaan Bencana

Cisarua Kabupaten Bandung Barat, sebuah kecamatan di Provinsi Jawa Barat, dikenal dengan karakteristik geografisnya yang sejuk dan berbukit. Wilayah ini merupakan sentra penting pertanian dan peternakan lokal, serta menjadi fokus perhatian atas peristiwa terkini, termasuk potensi aktivitas Sesar Lembang dan insiden alam lainnya.

Latar Belakang dan Kronologi

Secara geografis, Cisarua berjarak sekitar 10 kilometer ke arah timur laut dari ibu kota Kabupaten Bandung Barat, berada di kawasan Bandung Utara. Topografinya berbukit dengan ketinggian 700 hingga 1.350 meter di atas permukaan laut (MDPL), menciptakan suhu udara nyaman antara 17 hingga 24 derajat Celsius.

Kecamatan Cisarua terdiri dari 8 desa: Cipada, Jambudipa, Kertawangi, Padaasih, Pasirhalang, Pasirlangu, Sadangmekar, dan Tugumukti. Desa Jambudipa berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, mengonsolidasikan layanan publik dan administrasi.

Cisarua berbatasan dengan Kecamatan Cikalongwetan dan Kabupaten Purwakarta di utara, serta Kecamatan Parongpong di timur. Di selatan, berbatasan dengan Kecamatan Ngamprah, Padalarang, dan Kota Cimahi, sementara di barat dengan Kecamatan Padalarang dan Cikalong Wetan.

Sektor pertanian dan peternakan menjadi tulang punggung perekonomian Cisarua, dengan potensi besar dalam produksi jamur, susu, tanaman palawija, dan sayur-sayuran. Kondisi tanah subur dan iklim mendukung keunggulan ini.

Desa Pasirlangu terkenal sebagai sentra bunga potong, sayur mayur, dan paprika. Sementara itu, Desa Jambudipa adalah pusat peternakan sapi perah dan produsen susu murni sejak 1974, dikelola KUD Sarwa Mukti, juga mengembangkan palawija dan jamur.

Data BPS tahun 2022 mencatat populasi Kecamatan Cisarua sebanyak 80.298 jiwa. Drs. Taufik Firmansyah, M.Si., menjabat Camat Cisarua sejak Januari 2020, menggantikan Edi Setiadi, ST, SIP, MSI, yang bertugas sejak 2018.

Baca Juga  Menjelajahi Jejak Kepemimpinan: Daftar Lengkap Bupati Bandung Barat dari Masa ke Masa

Desa Jambudipa memiliki infrastruktur penting seperti antena pemancar TV, Sekolah Polisi Negara, dan Rumah Sakit Jiwa Cisarua. Cisarua juga menawarkan destinasi wisata menarik seperti Dusun Bambu dan Curug Cimahi, yang berpotensi meningkatkan ekonomi lokal.

Dampak dan Respons

Aktivitas Sesar Lembang menjadi isu serius di Cisarua. Pada Agustus 2025, gempa magnitudo 1,8 mengguncang Cisarua, dipicu Sesar Lembang, namun BPBD Kabupaten Bandung Barat memastikan tidak ada kerusakan signifikan.

Kewaspadaan tetap tinggi, mengingat Maret 2023, 20 desa di Kabupaten Bandung Barat, termasuk Cisarua, diidentifikasi sebagai zona bahaya Sesar Lembang. Potensi gempa signifikan di masa depan menuntut program mitigasi dan sosialisasi berkelanjutan.

Pada Agustus 2025, warga Cisarua dihebohkan kabar macan tutul kabur di Bandung Barat. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran dan menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem serta kewaspadaan terhadap satwa liar di area berhutan.

Antara 2023-2024, Cisarua dan sekitarnya mengalami berbagai bencana alam seperti longsor, angin puting beliung, dan kebakaran akibat ledakan gas. Insiden ini menyebabkan kerusakan rumah dan menelan korban jiwa.

Kejadian-kejadian ini menggarisbawahi urgensi kesiapsiagaan bencana lokal. Mitigasi, respons darurat, dan edukasi masyarakat menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana di masa mendatang.

Keterangan Resmi

Berdasarkan data BPS 2022, populasi Cisarua berjumlah 80.298 jiwa. BPBD Kabupaten Bandung Barat memastikan gempa Sesar Lembang Agustus 2025 tidak merusak. Drs. Taufik Firmansyah, M.Si., menjabat Camat Cisarua sejak Januari 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *