Lembang Park Zoo Bandung Barat: Menjaga Daya Tarik Wisata di Tengah Dinamika
Lembang Park & Zoo, salah satu destinasi wisata keluarga unggulan di Kabupaten Bandung Barat, terus menjadi sorotan publik dan magnet bagi wisatawan. Mengintegrasikan konsep kebun binatang modern dengan taman rekreasi, tempat ini berlokasi strategis di Lembang. Perkembangan dan peristiwa penting telah mewarnai perjalanannya sejak resmi dibuka pada tahun 2019, menjadikannya salah satu ikon pariwisata lokal yang selalu relevan bagi warga Bandung Barat dan sekitarnya.
Latar Belakang dan Kronologi
Berlokasi di Jalan Kolonel Masturi No.171, Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391, Lembang Park & Zoo menempati lahan seluas 25 hektare. Konsep yang diusung menggabungkan taman wisata dan kebun binatang dengan gaya arsitektur ala Bavaria yang unik, memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung.
Sejak dibuka pada tahun 2019, Lembang Park & Zoo telah menjadi rumah bagi sekitar 350 jenis satwa. Koleksi ini mencakup beragam mamalia, burung, reptil, dan ikan. Beberapa satwa favorit yang dapat dijumpai antara lain harimau, singa putih, gajah Sumatera, alpaca, meerkat, beruang madu, binturong, burung takur, kakatua hitam ekor merah, hingga cendrawasih kuning kecil.
Fasilitas dan wahana unggulan dirancang untuk interaksi dan edukasi. Pengunjung dapat menikmati Bird Aviary, area semi-indoor tempat puluhan spesies burung beterbangan bebas, serta Kampung Satwa dan Rabbit House untuk interaksi langsung dengan satwa. Neko Cat Cafe menawarkan pengalaman unik berinteraksi dengan kucing, sementara Storyland menyediakan beragam permainan keluarga seperti carousel, yoyo car, motor disco, dan basket.
Aktivitas lain yang menarik termasuk Lembang Park Equestrian untuk menunggang kuda dan sesi Feeding Time. Pada sesi ini, pengunjung memiliki kesempatan untuk memberi makan langsung berbagai satwa seperti harimau, kuda poni, gajah Sumatera, burung unta, rusa, merpati, dan ikan koi. Pertunjukan satwa seperti Bird of Prey Show dan Elephant Kind Sumatra juga menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, Lembang Park & Zoo dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Tersedia kereta mini, perahu air di danau buatan, penyewaan skuter, restoran, kafe, musala (Masjid Al-Rahman berkapasitas 500 jamaah), ruang ibu dan anak, klinik darurat, toilet, dan area parkir yang luas.
Jam operasional Lembang Park & Zoo adalah pukul 09.00-17.00 WIB pada hari kerja (Senin-Jumat), dan pukul 08.00-18.00 WIB pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) serta hari libur nasional. Harga tiket masuk reguler per orang ditetapkan sebesar Rp50.000 untuk hari biasa dan Rp70.000 untuk akhir pekan serta hari libur nasional. Anak dengan tinggi di bawah 80 cm tidak dikenakan biaya masuk.
Dalam linimasa operasionalnya, Lembang Park & Zoo juga menghadapi berbagai tantangan dan mencapai prestasi penting. Pada 19 Maret 2020, operasional sempat ditutup selama sekitar dua bulan akibat pandemi COVID-19, dengan dukungan penuh dari pemilik. Kemudian, pada 22 Agustus 2021, Lembang Park & Zoo menjadi kebun binatang pertama di Indonesia yang mengimplementasikan penyemprotan disinfektan eco enzyme, bekerja sama dengan Komunitas Eco Enzyme Bandung.
Sebuah pengakuan signifikan diraih pada 4 September 2024, ketika Lembang Park & Zoo dinobatkan sebagai destinasi wisata buatan ramah Muslim terbaik di Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan pada Anugerah Pariwisata Ramah Muslim Terbaik Jawa Barat tahun 2024, menunjukkan komitmen terhadap pelayanan yang inklusif.
Dampak dan Respons
Pada 28 Agustus 2025, Lembang Park & Zoo menghadapi insiden serius ketika seekor macan tutul jantan berusia sekitar 3-3,5 tahun lepas dari kandang karantina. Insiden ini memicu penutupan sementara operasional kebun binatang untuk umum, berlangsung dari 28 Agustus hingga 6 September 2025.
Menyikapi kejadian tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, dan pihak pengelola Lembang Park & Zoo segera melakukan pencarian intensif. Upaya ini difokuskan untuk menemukan dan mengamankan kembali satwa tersebut, sekaligus memastikan keamanan lingkungan sekitar.
Setelah periode pencarian, Kepala BBKSDA Jabar, Agus Arianto, pada 6 September 2025, memastikan bahwa macan tutul tersebut diduga telah kembali ke habitat aslinya di hutan lindung kaki Gunung Tangkuban Parahu. Dengan demikian, pencarian intensif dihentikan dan beralih ke fase pemantauan. Keputusan ini diambil berdasarkan analisis pola pergerakan satwa dan kondisi lingkungan.
Sebagai respons atas perkembangan positif ini dan untuk kembali melayani masyarakat, Lembang Park & Zoo kembali dibuka untuk kunjungan umum pada 7 September 2025, sehari setelah pengumuman dari BBKSDA Jabar. Pembukaan kembali ini disambut baik oleh warga Kabupaten Bandung Barat dan wisatawan yang menantikan kunjungan mereka.
Keterangan Resmi
Pemilik Lembang Park & Zoo adalah Bapak Agus Wiediyanto. Dalam operasional sehari-hari, posisi General Manager dipegang oleh Bapak Iwan Susanto, sementara urusan kehumasan ditangani oleh Bapak Miftah Setiawan. Keterangan resmi dari pihak pengelola dan instansi terkait selalu menjadi rujukan utama dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Pernyataan dari Kepala BBKSDA Jabar, Bapak Agus Arianto, terkait dugaan kembalinya macan tutul ke habitatnya, menunjukkan koordinasi yang baik antara pihak pengelola dan lembaga konservasi. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan penanganan insiden sesuai prosedur konservasi.
Penghargaan sebagai destinasi wisata buatan ramah Muslim terbaik di Jawa Barat pada tahun 2024 juga merupakan bentuk pengakuan resmi atas upaya Lembang Park & Zoo dalam menyediakan fasilitas dan layanan yang memenuhi standar tertentu. Ini menegaskan komitmen mereka terhadap kenyamanan seluruh pengunjung.