Gacor Di Awal, Ini Alasannya Fabio Quartararo Menurun Dalam Lomba Sprint MotoGP Inggris Tahun 2025
Gacor di Permulaan, Ketahui Sebab Fabio Quartararo Menurun pada Sprint MotoGP Inggris 2025
Fabio Quartararo sempat memimpin di awal lomba MotoGP Inggris 2025 tetapi segera jatuh ke posisi ketujuh hingga akhirnya finish.
Warta Bandung Barat/ Sport
Rezki Alif Pambudi 25 Mei, pukul 20:01 25 Mei, pukul 20:01
Warta Bandung Barat
– Fabio Quartararo tidak berhasil menukarkan posisi pertama di start ke hasil yang baik dalam lomba pendek MotoGP Inggris tahun 2025.
Pada awal lomba MotoGP Inggris 2025, Fabio Quartararo sempat tampil cepat namun akhirnya hanya mampu menyelesaikan balapan di posisi ketujuh. Ia bahkan dilampaui oleh beberapa pembalap tanpa banyak pertahanan yang berarti.
Fenomena ini sungguh mengejutkan karena El Diablo justru terlihat sangat stabil sejak sesi latihan pertama di sirkuit Silverstone.
Quartararo menyebutkan bahwa masalah utama pada sepeda motor Yamaha YZR-M1 miliknya adalah kurangnya daya cengkeram atau grip ban di permukaan jalan.
“Sesungguhnya aku menginginkan kecepatan yang lebih tinggi di awal, namun cengkeraman ban benar-benar tidak baik untuk kita,” katanya, seperti dikutip dari Speedweek oleh Warta Bandung Barat.
Permasalahan pada grip itu menyebabkan motornya juga terjadi getaran, sehingga membuat kenyamanan saat mengendarai menjadi tidak menentu.
Padahal, masalah tersebut sama sekali tak timbul ketika sesi latihan, bahkan saat melakukan simulasi lari cepat.
“Saya tidak dapat berkendara dengan cepat, karena sepeda motornya banyak mengalami getaran (chattering), dan itu terasa sangat berbeda dibandingkan dengan sensasi baik yang saya alami di pagi hari,” ungkap juara MotoGP 2021 tersebut.
“Seringkali kita menemui situasi semacam itu, dan sungguh penting bagi kita untuk menyelidiki alasannya, khususnya ketika tingkat grip lemah,” jelasnya.
Saat masalah tersebut timbul, kelebihan Yamaha YZR-M1 dalam membelok tiba-tiba lenyap sekali lagi.
Sulit mengontrol motornya, Quartararo berjuang untuk melawan para pembalap lain yang ingin mendahului dirinya.
“Saat melintasi tikungan, motor benar-benar goyah dan susah untuk dikuasai. Kami sama sekali belum menemui situasi serupa sebelumnya. Motor kami tampaknya menjadi lebih peka; bahkan perubahan cengkeraman yang kecil sudah membuat kendaraan ini terasa sepuluh kali lebih berat dari biasanya,” tambahnya.
“Cepatan kita pada bagian sprint jauh lebih lambat dibanding ketika berlatih. Kami sama sekali bingung mengapa kinerja tiba-tiba merosot dan hilang keselarasan sepenuhnya. Alex Marquez melewati saya di putaran pertama sebelum akhir lintas. Saya bukanlah pemula, saya paham tentang balapan. Namun, dia berhasil melampaui saya dalam kondisi yang tak mungkin terjadi, hal ini sungguh membuat frustasi,” ungkapnya dengan tegas.
Namun demikian, Quartararo masih menemukan beberapa sisi positif, sehingga dia tidak begitu sedih dengan kemajuan motor miliknya.
Copyright Warta Bandung Barat2025
Related Article