Warta Bandung Barat
, JAKARTA – Perusahaan perawatan kesehatan PT Bundamedik Tbk. (BMHS) sedang berusaha meningkatkan performanya guna mencapai sasaran pertambahan keuntungan dan pendapatan yang diinginkan oleh perushaan tersebut sebanyak
double
digit pada 2025.
Direktur Bundamedik Cuncun Wijaya menerangkan, pihaknya optimistis untuk dapat memenuhi target pertumbuhan tersebut. Berkaca dari realisasi 2024 saat perseroan bisa memenuhi target pertumbuhan laba bersih sebesar 60,07%
year-on-year
menjadiRp11,94 miliar dariRp7,46 miliar di tahun 2023.
“Oleh karena itu, kita dapat mengulang hal tersebut dan kita percaya pada pertumbuhan yang bakal dicapai tahun ini, terutama berkat dukungan dari teknologi robotic,” ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Keyakinan untuk mencapai target
double
Angka tersebut semakin ditingkatkan melalui langkah perluasan yang direncanakan oleh perusahaan hingga tahun 2025. Menurut Cuncun, mereka juga sedang mengembangkan bisnisnya di Padang, Sumatra Barat, tempat proyek konstruksinya saat ini sedang berlangsung.
Di samping itu, langkah pengembangan tambahan mencakup membeli peralatan medis terbaru sampai dengan mengakuisisi rumah sakit baru. Namun demikian, Cuncun tidak mau membocorkan jumlah tujuan untuk mendirikan rumah sakit baru milik perseroan di tahun 2025.
Tahun ini [kita] telah memulai kampanye
capex
Dengan investasi sebesar Rp200 miliar, digunakan untuk pengembangan rumah sakit, termasuk penambahan fasilitas serta membeli rumah sakit baru dan peralatan terbaru seperti sistem robotic,” tambah Cuncun.
Dalam laporannya untuk setahun tersebut, perusahaan menganggap bahwa bisnis di tahun 2025 memiliki potensi pertumbuhan yang cerah. Perusahaan pun berharap bisa mencapai peningkatan sebesar 10-15% dalam hal EBITDA, pendapatan, dan keuntungan bila dibandingkan dengan angka dari tahun 2024.
Dengan peningkatan pemakaian teknologi, sepetutnya
minimal
invasive surgery
dan
robotic surgery,
Perseroan sangat yakin dapat menghadapi tahun 2025 tersisa dengan peningkatan pertumbuhan.
“Meski masih terdapat berbagai tantangan seperti mengoptimalkan sumber daya medis, meningkatkan biaya layanan kesehatan, serta peraturan ketat soal pendanaan dan regulasi di bidang kesehatan, kami percaya bahwa perusahaan ini memiliki kelebihan bersaing yang dapat menjamin eksistensi dan perkembangannya di industri kesehatan,” demikian tertulis dalam laporan dari manajemen pada hari Sabtu (24/5/2025).
Namun, di awal tahun 2025, perusahaan menghadapi periode yang sulit. Labanya menurun drastis sebanyak 71% secara tahun berbanding tahun (Year on Year/YoY) jika dibandingkan dengan laba bersih kuartal I/2024 yang mencapai Rp10,8 miliar, turun menjadi hanya Rp3,2 miliar di kuartal I/2025.
Pendapatan BMHS mencatat angka sekitar Rp379 miliar di kuartal pertama tahun 2025, turun 8,2% jika dibandingkan dengan Rp413,7 miliar yang dicetak pada periode sama tahun 2024.