Warta Kabupaten Bandung Barat
Banyak orang penasaran, inilah alasan mengapa Daihatsu Xenia keluaran awal atau generasi pertama dijuluki ‘power sepiring’.
Pada tahun 2004 lalu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan Daihatsu Xenia sebagai mobil keluarga dengan harga yang murah.
Daihatsu Xenia merupakan kembaran dari Toyota Avanza yang fenomenal hingga sekarang, Xenia-Avanza memiliki beberapa perbedaan pada bagian mesin, varian paling ekonomis dimiliki oleh Xenia dengan kapasitas mesin 1.000 cc.
Meskipun hanya berkapasitas mesin 1.000 cc, Daihatsu Xenia merupakan mobil keluarga atau Low MPV dengan kapasitas 7 penumpang.
Karena merupakan varian paling standar dan ekonomis, pada saat awal diluncurkan, Daihatsu Xenia Li belum memiliki fitur power steering.
Power steering menjadi fitur yang mendukung kenyamanan pengemudi, tanpa adanya power steering, kemudi atau setir saat parkir akan terasa lebih berat.
Itulah alasannya pada saat itu Xenia diplesetkan menjadi Xenia ‘power sepiring’ artinya butuh tenaga yang besar untuk mengoperasikan kemudi Xenia pada awal mula peluncurannya.
Tanpa adanya power steering, konsumen akan berpikir dua kali sebelum mengambil Xenia Li 1.0 ini, atau dengan menambahkan power steering tentu akan menambah biaya.
Beruntungnya Astra Daihatsu Motor mendengarkan keluhan dan mewujudkan keinginan calon konsumen untuk menghadirkan Xenia dengan power steering di tahun 2005.
Pengaruhnya cukup signifikan, ketika diputar 300 derajat, beban setir Xenia Li dengan power steering tersebut terukur hanya 4,5 kg saja.
Bandingsilah dengan tanpa power steering yang bebannya mencapai 11 kg dengan permukaan jalan dan tekanan angin yang sama.
Oh iya, jangan meremehkan kapasitas mesin MPV 1.000 cc ini dalam hal tanjak-menanjak lo.
Karena campuran gigi akhir yang besar, 5,571 membuat tarikan tetap enteng meskipun medan mulai menanjak.
Konsumsi bahan bakar dari unit yang pernah dites oleh OTOMOTIF pun cukup positif.
Keuntungan Dalam Kota, Xenia mampu menembus angka 1 liter per 12 kilometer.
Dan untuk rute Luar Kota, 1 liter per 15 kilometer.